Thursday, June 16, 2011

Air Panas dan Vitiligo

Musim dingin di Houston memang tidak penuh salju. Tetap saja, sebagai seseorang yang terbiasa dengan iklim tropis, suhu di bawah 10 derajat Celcius terlalu dingin bagi saya. Maka saya selalu mempergunakan air panas ketika mencuci piring dan tangan. 

Sudah dua kali saya merasakan musim dingin di Houston. Di tahun 2010 kulit tangan saya kering luar biasa, bahkan hingga retak-retak dan berdarah. Jelek sekali. Di tahun 2011, musim dingin tahun ini, tangan saya kembali merasakan kesakitan yang sama. Bedanya, tahun ini setelah luka-luka akibat perpaduan air panas dan udara dingin itu sembuh, bercak-bercak vitiligo menggantikan mereka.

Saat ini punggung tangan kanan saya terlihat seperti ini:


Moral dari cerita ini sederhana; jauhi air yang terlalu panas, baik itu untuk mencuci piring, tangan, juga wajah dan tubuh. Untuk kulit saya ternyata suhu ekstrem bukan kawan terbaik. Mungkin bisa berbeda bagi Anda, tetapi yang saya tahu, bekas luka dapat menjadi sumber munculnya vitiligo. 


Salam,

Andini

No comments:

Post a Comment