Friday, May 13, 2011

Vitiligo

Nama saya Andini dan saya hidup dengan vitiligo.

Definition of vitiligo by PubMed Health:


Vitiligo is a skin condition in which there is a loss of brown color (pigment) from areas of skin, resulting in irregular white patches that feel like normal skin.


Vitiligo appears to occur when immune cells destroy the cells that produce brown pigment (melanocytes). This destruction is thought to be due to an autoimmune problem, but the cause is unknown.


It is estimated that 1 - 2% of individuals worldwide are affected by vitiligo. That accounts for approximately 50 - 60 million people. It affects each race equally across the globe. (National Institute of Arthritic Musculoskeletal and Skin Diseases. Oct 2004)


Definisi vitiligo oleh PubMed Health:


Vitiligo adalah suatu kondisi di mana kulit kehilangan kemampuan untuk memproduksi pigmen, sehingga pada pasien vitiligo terlihat bercak-bercak putih yang bila disentuh terasa seperti kulit biasa.


Vitiligo muncul ketika sistem kekebalan tubuh menciptakan antibodi terhadap sel-sel yang memproduksi pigmen warna cokelat (melanocytes). Kondisi di mana sistem kekebalan tubuh bertindak abnormal dengan menghancurkan sel-sel yang tidak berbahaya dikenal sebagai penyakit autoimmune. Sebab dari penyakit autoimmune belum diketahui.


Diperkirakan 1-2% penduduk dunia memiliki vitiligo atau sekitar 50-60 juta orang. Vitiligo menyerang siapapun, tidak pandang usia, jenis kelamin dan suku. 

Membaca statistik yang menyatakan bahwa saya adalah 1 dari hanya 2% penduduk dunia yang terkena vitiligo membuat saya merasa istimewa. Sayangnya, hal ini juga membuat tidak populernya penelitian medis untuk menemukan jawaban bagi keabnormalan yang dialami oleh tubuh pemilik vitiligo. Pendeknya, sampai saat ini kebanyakan pemilik vitiligo masih berada dalam kebingungan, keresahan dan ketakutan karena ketidaktahuan akan apa yang salah pada tubuh mereka dan apa yang dapat dilakukan untuk membuat vitiligo hilang.

Saya dan mungkin banyak pemilik vitiligo lainnya merasa sangat bersyukur bahwa vitiligo tidak menular dan bukan penyakit yang mengancam jiwa. Saya bersyukur bahwa meskipun memiliki vitiligo, saya masih dapat mempergunakan setiap organ tubuh dengan normal dan hidup seperti biasa. Sayangnya, hidup dengan vitiligo juga berarti hidup dengan tatapan bingung (atau khawatir), pertanyaan yang tidak diharapkan dan bahkan ejekan dari orang-orang di sekitar. Hidup dengan vitiligo butuh rasa percaya diri. Rasa percaya diri yang besar.

Empat tahun lalu saya mulai menyadari bercak-bercak putih di tubuh dan satu tahun kemudian seorang dermatologis mendiagnosis saya dengan vitiligo. Kini penyebarannya masih tergolong lambat, kurang lebih hanya 5% dari seluruh tubuh, tetapi saya memperhatikan bahwa dalam 1 tahun terakhir semakin banyak bercak putih yang muncul dan hal ini membuat saya semakin rajin melakukan riset.

Blog ini saya buat agar teman-teman yang memiliki vitiligo atau keluarga dari pemilik vitiligo bisa memperoleh sudut pandang lain serta informasi yang berkaitan dengan vitiligo dalam bahasa Indonesia.

Saya akan membagi cerita, artikel dan pengetahuan tentang terapi, diet atau apa saja yang saya temukan atau pernah lakukan untuk mengobati vitiligo.

Saya akan sangat senang untuk menerima surat dari Anda. Silakan lemparkan pertanyaan, berbagi cerita atau keingintahuan Anda tentang vitiligo ke: andini@loveforindonesia.com


Salam,

Andini

No comments:

Post a Comment